welcome to my blog

Rabu, 22 Desember 2010

SELEPAS KAU PERGI


Selepas kau pergi
Tinggalah disini kusendiri
Kumerasakan sesuatu
Yang tlah hilang didalam hidupku

Dalam lubuk hatimu
Ku yakin kaupun sebenarnya
Tak inginkan lepas dariku
Tahukah kau kini ku terluka

Bantu aku membencimu
Ku terlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untukku

Kau telah mencinta
Dan dicintai kekasihmu
Ini tak adil bagiku
Hilanglah damba tinggalah hampa

Lupakanku dalam hidupmu
Yang pernah mencintaimu
Kau memang tercipta bukanlah untukku

Sabtu, 18 Desember 2010

-bernafas tanpamu


mungkin kau bertanya-tanya , arti perhatianku terhadapmu
pasti kau menerka-nerka apa yg tersirat dalam gerakku
akulah serpihan kisah masa lalumu yg sekedar ingin tau keadaanmu

tak pernah aku bermaksud mengusikmu
mengganggu setiap ketentraman hidupmu
hanya tak mudah bagiku
lupakanmu , dan pergi menjauh
beri sedikit waktu agar ku terbiasa , BERNAFAS TANPAMU

teruntuk dirimu ..
dengarkanlah ...

Jumat, 03 Desember 2010

Manusia dan Harapan

Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.

Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif.

Harapan itu bersifat manusiawi dan dimiliki semua orang. Dalam hubungannya dengan pendidikan moral, untuk mewujudkan harapan perlu di wujudkan hal – hal sebagai berikut:

a. harapan apa yang baik

b. bagaimana mencapai harapan itu

c. bagaimana bila harapan itu tidak tercapai.

Jika manusia mengingat bahwa kehidupan tidak hanya di dunia saja namun di akhirat juga, maka sudah selayaknya “harapan” manusia untuk hidup di kedua tempat tersebut bahagia. Dengan begitu manusia dapat menyelaraskan kehidupan antara dunia dan akhirat dan selalu berharap bahwa hari esok lebih baik dari pada hari ini, namun kita harus sadar bahwa harapan tidak selamanya menjadi kenyataan.